The Black Swindler memiliki judul asli Kurosagi yang berarti Bangau Hitam. Manga ini merupakan manga kolaboratif antara Kuromaru dan Natsuhara Takeshi. Manga terbitan Level Comic ini menceritakan tentang seorang penipu yang menipu penipu. Di Jepang, seorang atau sekelompok orang yang menipu untuk meraup harta benda dijuluki Shirosagi (Bangau Putih), sedangkan Akasagi (Bangau Merah) adalah seseorang atau sekelompok yang menipu jiwa raga korbannya. Sedangkan Kurosagi sendiri adalah penipu yang menjadikan Shirosagi dan Akasagi adalah mangsanya.
Banyak sekali jenis-jenis penipu yang ada didunia ini. Di Indonesia sendiri, penipuan yang sering terjadi adalah penipuan berkedok pengumuman hadiah. Kemudian saat ini beralih dengan penipuan melalui sms. Para penipu seperti itu, jika mengacu pada Manga tersebut, termasuk dalam kategori Shirosagi. Shirosagi yang beraksi dalam skala kecil bisa berupa penipuan yang bersifat personal, seperti yang pernah dialami oleh stwn, penipu tersebut mendekati calon korbannya dengan pendekatan secara personal dan berpura-pura menjual jam tangan misalnya.
Dalam manga Kurosagi tersebut, diceritakan Shirosagi mayoritas adalah badan usaha atau badan kredit yang menipu perusahaan kecil menengah untuk mengeruk banyak uang darinya. Di Jepang, trik yang sering digunakan adalah penggunaan Wesel Perjanjian. Di Indonesia sendiri, aku kurang tahu, apakah wesel perjanjian ini juga ada atau tidak. Wesel Perjanjian ini adalah wesel yang diberikan suatu badan usaha dengan syarat perjanjian yang di batasi oleh waktu. Sebelum tanggal pencairan wesel itu terpenuhi, wesel tersebut tidak akan dapat dicairkan. Wesel ini memiliki sisi baik yaitu perusahaan dapat membayar secara sah dalam jumlah nominal tertentu tanpa harus memiliki rekening sejumlah nilai nominal wesel tersebut. Sebelum tanggal pencairan tercapai, perusahaan penerbit wesel dapat mengumpulkan uang untuk memenuhi nominal nilai wesel. Apabila pada saat tanggal pencairan tercapai dan perusahaan gagal memenuhi nominal wesel yang dikeluarkannya, maka secara otomatis bank dan negara akan menganggap perusahaan tersebut bangkrut dan akan menutup segala asetnya. Dan secara umum, perusahaan berusaha mati-matian agar perusahaannya tidak dinyatakan bangkrut. Celah pembayaran tertunda inilah yang memberikan kesempatan para Shirosagi untuk melakukan penipuan. Banyak sekali variasi penipuan yang dihasilkan hanya dengan mengolak-alik memanfaatkan peraturan berlakunya wesel perjanjian.
Pada Manga Kurosagi volume pertama, belum diceritakan tentang kasus Akasagi, jadi kurang lebih, Akasagi adalah seseorang yang menipu orang lain tetapi bukan untuk mengincar uangnya. Mungkin tujuannya menipu untuk membuat si korban merana dan tersiksa atau mungkin untuk bersenang-senang. Contoh mudahnya mungkin bisa dicontohkan dengan buaya darat yang mengobral janji kepada kekasihnya, kemudian setelah kekasihnya mabuk kepayang, si buaya darat buru-buru untuk mendepaknya. Contoh Akasagi tidak hanya sekedar itu, orang yang di perkerjakan tanpa dengan kontrak perjanjian yang jelas, juga masuk dalam kategori Akasagi. Misalkan sewaktu wawancara pekerjaan korban ditawari dengan gaji 1,5 juta perbulan, tapi setelah korban bekerja di perusahaan tersebut, gaji yang diberikannya hanya 500 ribu sebulan dengan berbagai alasan.
Jika misalkan kita ambil contoh yang nyata di dekat kita, perusahaan Max Gain bisa jadi merupakan Akasagi sekaligus Shirosagi. Banyaknya calon pelamar kerja yang merasa tertipu dan rugi tenaga dan waktu, membuat Max Gain ini termasuk dalam kelompok Akasagi. Bagaimana macam cerita penipuan Max Gain dan perusahaan semacamnya, bisa di baca di tempat om priyadi atau di tulisannya mbak Andra. Berapa keuntungan yang diperolah Max Gain yang didapat dari investor-nya ini aku kurang tahu, tapi kalau dilihat bagaimana Max Gain mengumpulkan tenaga kerja-nya, sepertinya juga uang investasi yang didapat juga bukan dari cara yang baik.
Menyeret penipu seperti Max Gain dan perusahaan sejenisnya merupakan hal yang susah. Didalam Manga Kurosagi-pun juga diceritakan, usaha menyeret penipu ke pengadilan adalah hal yang melelahkan. Bukti-bukti untuk memberatkan penipu sangat sukar didapat, dan secara umum, para korban menerima kesepakatan dari penipu berdasar pada rasa percaya. Tidak ada bukti fisik yang membuktikan kesepakatan yang telah ditawarkan oleh penipu ke korbannya. Di Jepang pun, menyeret penipu ke pengadilan merupakan proses yang membutuhkan waktu lama. Bahkan bisa jadi, para polisi sudah mengetahui pelaku para penipu tersebut tapi hanya bisa menunggu para penipu itu lengah sehingga meninggalkan bukti yang dapat menyeretnya ke pengadilan.
Hal yang sama bisa saja terjadi pada kasus Max Gain dan perusahaan sejenisnya. Walaupun katanya kantor Polda Metrojaya berdekatan dengan menara tempat Max Gain berkantor, tetapi polisi juga tidak dapat bukti penipuan yang cukup kuat untuk membuat Max Gain ke pengadilan.
Di dalam manga Kurosagi tersebut, peran Kurosagi adalah untuk menghakimi para Shirosagi dan Akasagi. Diceritakan, si Kurosagi ini bertemu dengan korban penipuan, kemudian menawarkan jasanya untuk mengembalikan apa yang diambil dari si korban dengan menipu balik si Shirosagi. Jika dilihat dari jalur hukum, jelas yang dilakukan Kurosagi ini juga tidak bisa dibenarkan. Apakah Kurosagi ini ibarat Robin Hood, entahlah, apakah Kurosagi di dunia nyata Jepang sana ada juga atau tidak aku juga kurang tahu, terlebih lagi, Kurosagi yang memang bertujuan baik untuk menolong para korban penipuan dan tidak makin membuat korban penipuannya makin merana. Tapi bagaimana jika Kurosagi ini tidak benar-benar lurus jalannya, toh, Kurosagi ini juga penipu juga. Dan ada baiknya untuk tidak mempercayai penipu.
Keberadaan Kurosagi di Indonesia ini aku kurang tahu, yang ada juga sesama penipu biasanya sukar untuk saling menipu, tapi jarang kutemui memang bertujuan untuk menipu habis para penipu tersebut. Mungkin ibarat pepatah “Tunggal guru, Tunggal ilmu, Ojo nganggu” (satu guru, satu ilmu, jangan ganggu), para penipu itu enggan untuk menipu sesamanya. Kalaupun yang sering kualami sendiri, aku hanya mengerjai atau mengisengi para sales palsu yang berusaha untuk menipu. Tapi terus terang, aku tidak ada pikiran untuk menipu balik penipu yang datang ke padaku, walaupun proses mengerjaipun juga menggunakan beberapa aksi tipu-tipu juga. Puas rasanya jika berhasil memunculkan ekspresi kecut para penipu itu karena menyadari dirinyalah yang dikibuli.
Apakah anda menyadari jika didekati seorang penipu?
Apakah anda pernah menghadapi penipu?
Apakah anda pernah mengakali para penipu?
Apakah anda penipu? 🙂
Baca juga:
MaxGain Scam
Pengalaman temannya okto
Tentang MaxGain dan Forex
Perusahaan Lain yang mirip MaxGain
Maxgain Rebuttal
lah…..kan masih untung daripada si sagi-sagi / aka en shiro,dibunuh sama korban e. aq bru beli tadi,tapi tertarik sudah lama. kalo aq sih malah nunggu si penipu buat keributan,jadi aq ada alasan buat menghajarnya,heheheh….Maklum,jaman sekarang orang sering ga lihat2 korbannya. Jadi kalo mereka babak bundas kan bisa dianggap “risk”.
bagus ne komik emang 😀
baru baca vol. 1 dan 2
yup. ini memang komik bagus!
kuro….. dia punya cara sendiri buat mencari keadilan. buat dia kepuasan hati lebih utama daripada kepuasan harta benda. ni bener cerita yang smart. i like it
yup!!
komik ini memang 100% buagus…
cara kuro dlm mengeliminate shirosagi bener2 cool!!
pokoknya ceritanya top deh.
kalau menurut dari yang saya baca sih … kasus Max Gain itu termasuk pelaku kejahatan Shirosagi. kalau Akasagi (seperti yang diceritakan di beberapa bab manga ini) dia lebih ke arah mempermainkan perasaan kasih sayang dan cinta yang diberikan korbannya. jadi dampak psikologisnya bisa jauh lebih berat daripada hasil penipuan Shirosagi.
ini cuma pendapat dari saya saja sih. saya senang bisa ketemu orang yang sama-sama suka membaca manga ini 🙂
sekarang season yang pertama sudah tamat … saya mau langganan season 2 (New Black Swindler) tapi ragu lihat harganya 22.000 satu buku …
Sesekali musti berhati2,kita kn bkn tuhan yg tau sglax.