Tulisan kali ini hanya merupakan dokumentasiku akan mengubah ukuran partisi LVM. Untuk artikel tentang LVM sendiri, silahkan baca di wikipedia saja yah 😀
Untuk melakukan extend (membesarkan) dan reduce (mengecilkan) ukuran partisi, perintah yang digunakan adalah lvextend dan lvreduce. Disediakan pula konsole LVM, jadi konsole ini mirip dengan konsole MySQL. Konsole ini dapat diakses dengan memasukkan perintah lvm
$ lvm
maka selanjutnya akan masuk ke konsole lvm
lvm>
dan perintah lvextend dan lvreduce dapat dilakukan disana.
Untuk mengetahui tentang susunan volume group dan volume namenya, digunakan perintah lvdisplay, hal ini cukup membantu jika kita tidak hapal nama volume group dan volume name yang tersedia.
Sebelum melakukan extend dan reduce, pastikan volume yang akan diubah sudah di umount terlebih dahulu.
Untuk memekarkan opsi berikut yang digunakan
lvextend --size +400M /dev/nama-volume-group/volume-name
–size adalah opsi untuk menunjukkan ukuran volume yang akan diproses. Penambahan tanda ‘tambah’ atau ‘plus’ (+) ini dimaksudkan ukuran sebelumnya dilebarkan tambah 400 MB, jika tampa tanda ‘tambah’ atau ‘plus’ (+), langsung tuliskan ukuran akhirnya, misalkan 2400M. Satuan dibelakang angka tersebut bsia bervariasi, ada k dan G juga. Untuk lengkapnya silahkan baca man-nya saja. Opsi –size ini dapat disederhanakan menjadi -L
lvextend -L +400M /dev/nama-volume-group/volume-name
untuk opsi tambahan, dapat ditambahkan –verbose atau -v untuk memberikan informasi keluaran yang lebih banyak, dapat ditambahkan pula –test atau -t jika masih ragu-ragu dalam menggunakan perintah lvextend ini.
Untuk mengerutkan, opsi berikut yang digunakan
lvreduce --size -500M /dev/nama-volume-group/volume-name
atau
lvreduce -L -500M /dev/nama-volume-group/volume-name
Penjelasan opsinya kurang lebih analoginya sama dengan opsi untuk lvextend diatas. opsi verbose dan test dapat juga digunakan di lvreduce ini.
Setelah operasi memekarkan dan atau mengerutkan selesai, diikuti perintah
- jika filesystem yang digunakan ext2 atau ext3
e2fsck -f /dev/nama-volume-group/nama-volume
- jika filesystem yang digunakan reiserfs
reiserfsck --check /dev/nama-volume-group/nama-volume
Untuk e2fsck, operasi akan berjalan dengan sendirinya, sedangkan untuk reiserfsck tergantung dari hasil –check-nya. Biasanya untuk langkah selanjutnya, opsi yang diperlukan akan ditampilkan oleh reiserfsck, misalnya kita perlu melakukan –rebuild-sb, –rebuil-tree, atau –fix-fixable
setelah fsck, kemudian diikuti perintah
- jika filesystem yang digunakan ext2 atau ext3
resize2fs /dev/nama-volume-group/nama-volume
- jika filesystem yang digunakan reiserfs
resize_reiserfs /dev/nama-volume-group/nama-volume
Proses selesai, silahkan mount kembali parti LVM ini, dan anda akan mendapatkan ukurannya telah bertambah.
Kasus
Cerita menjadi lain, jika partisi LVM-nya susah untuk di umount. Misalkan partisi-partisi system menggunakan LVM (/usr
, /var
, /etc
berada di atas LVM), maka untuk mengubah ukuran partisinya perlu digunakan trik-trik khusus. Hal ini perlu dilakukan karena secara default, system menolak untuk melakukan umount pada directory system seperti yang aku sebut tadi.
Cara yang paling sepele yaitu menggunakan Live-CD, aku mencoba menggunakan Knoppix 5.1 sudah cukup memiliki fasilitas untuk ‘mengobrak-abrik’ LVM. Perintah-perintah yang dijalankan, seperti penggunaan lvextend dan lvreduce secara praktis tidak banyak berubah, yang perlu ditambahkan hanya sesaat setelah Knoppix menyelesaikan boot-sequence-nya, segera nyalakan service lvm dengan command /etc/init.d/lvm start
Ada trik lain, jika anda males untuk menyediakan Live-CD, yaitu dengan menyediakan system pendamping (rasanya kurang cocok kalau disebut system backup) yang diinstall cukup minimum saja. System pendamping ini cukup digunakan untuk menyediakan fungsi lvm, dan sediakan satu buah partisi yang biasa saja secara statis. Cara kerjanya juga mirip-mirip dengan menggunakan Knoppix tadi. JIka anda dirasa ingin mengubah partisi LVM anda yang tidak bisa di umount, silahkan boot ke system pendamping dan lakukan pengubahan dari sana.
“Bagaimana jika proses diatas dilakukan tanpa melakukan umount?”
TERLALU BERESIKO!
Aku sudah mencoba sendiri sih, melakukan perintah-perintah diatas pada partisi yang tidak bisa di umount. Warning sudah di berikan saat melakukan fsck, tetapi saat melakukan resize2fs, perintah ini memintah untuk partisi di umount, kalau nggak, resize2fs-nya nggak mau jalan.
di rangkaian perintah lvm, aku juga menemukan perintah lvresize. Tapi sampai tulisan ini dibuat, aku masih belum mencoba perintah ini, karena melihat dari panduannya, kok rasanya ada ambiguitas dengan lvextend dan lvreduce. Mungkin bisa jadi, lvresize ini perintah yang dikembangkan belakangan dari lvextend dan lvreduce untuk mengakomodasi dua perintah ini agar penggunaannya lebih sederhana.
Selamat Mencoba 😀
[…] Source : https://fathirhamdi.web.id/2007/10/01/logical-volume-manager-extend-reduce/ […]