Sebelum kita menandatangai sebuah surat kontrak, hendaknya kita membaca terlebih dahulu dengan teliti dan seksama setiap kata yang tertulis didalam surat kontrak tersebut. Apapun bentuk dan proses negosiasi yang telah dilakukan sebelum tanda-tangan kontrak, jika isi surat kontrak dan negosiasi berbeda, maka isi surat kontraknyalah yang berlaku. Kurangilah pengharapan akan pasal yang terdapat disurat kontrak berbeda dengan negosiasi akan memiliki makna yang sesuai dengan negosiasinya. Janganlah pula segan-segan untuk menanyakan apa makna yang dikandung pada kalimat-kalimat di surat kontrak yang terasa multi intrepretatif.
Jika anda tidak setuju dengan isi surat kontrak, ya.. jangan ditandatangani. Sekecewa apapun si pengaju kontrak, janganlah merasa sungkan, toh, merekalah yang membuat surat kontrak tidak sesuai dengan negosiasi awal. Dengan tidak ditandatanganinya kontrak, maka tidak akan ada ikatan ataupun tuntutan yang akan mengarah kepada kita yang berkaitan dengan negosiasi awal.
Tapi bagaimana jika surat kontrak tersebut adalah surat kontrak kerja? Surat kontrak yang membuat kita berpikir beberapa kali untuk TIDAK menandatanganinya.
Lha? Kok bisa?
Ancaman internal untuk tidak menandatangani surat kontrak kerja terasa lebih besar walaupun secara akal sehat, isi kontrak kerja jelas-jelas tidak sesuai atau kurang tepat dengan negosiasi awal. Dorongan akan harus bekerja, berpindah status dari mahasiswa ke pegawai, ingin meringankan beban orang tua, bahkan sampai syarat yang diajukan oleh mertua, membuat kita makin susah untuk protes, apalagi TIDAK menandatanganinya.
Susah juga sih.. terus bagaimana dong?
Ada yang bilang, “pokoknya jalanin aja dulu..“, terus kalau mertua sudah approve dengan kita, barulah kita resign dan cari tempat kerja yang lebih berprospek untuk masa depan.
Wah.. kok caranya gitu…
Nah.. terus bagaimana dong?
Artikel – artikelnya menarik tenan, lhoh. Selamat menulis !
@ Redaksi Dewa Dewi
terima kasih, dan salam kenal..
Kadang – kadang emang lupa dibaca, apalagi tandatangan slip gaji 😀
@ rian
Hayo.. kalau pas tanda tangan ternyata angkanya beda gimana?
Kalau lebih banyak pastinya juga lebih untung yah? 😀
Met kenal ya …
@ Widi Kuworo
sama-sama.. salam kenal juga
artikelnya bagus, “menohok”, tapi kok nggantung ya? 😀
mas, mo tanya OOT, gpp ya?
itu gimana sih bikin supaya klo teks disorot pake kursor mouse, ada tooltip/keterangannya gitu? pake tag HTML apa?
makasih.
@Fansi
nggantung yah?
yaa.. silahkan di teruskan sendiri.. 😀
biar bisa muncul tooltip-nya itu silakan pakai tag acronym
mas ya ingin tanya ni…
syarat-sayarat pembaruan kontrak kerja itu apa aja ya mas??..
mohon dbls secepatnya…
terimakasih..
@caca
pada dasarnya perbaruan kontrak kerja itu dilakukan oleh pihak pemberi kerja.. jadi tidak ada perlu ketentuan atau syarat-sayarat khusus..
kecuali jika anda ingin merevisi kontrak yang saat ini sedang berjalan
gimana kalo kita udah ttd kontrak tapi setelah itu kita ngerasa krg sreg dng kerjaannya..
pdh disitu tertulis ‘sebelum ms 6 bln kerja dan mengundurkan diri maka wajib mengembalikan biaya training yang diberikan”
nah kalo br masuk 2 hari apa juga harus negmbaliin biaya training?
tq sebelumnya