Aku pernah berangan-angan untuk bikin (juga) digital printing di Jogja ini. Yah.. kalau bisa juga, pake cabang dari kakakku di Serpong, Ronita Digital Printing. Nah.. lalu angan-anganku berlanjut sampai gimana kalau bikin cabang di suatu mall, khan sekarang di Jogja mall sudah semakin banyak. Jadi counter di mall hanya jadi semacam perwakilan sama cetak2 yang simple2 saja. Nanti kalau cetaknya yang gede, atau orde gede, baru di bawa ke toko.
Nah.. yang jadi masalah untuk urusan antara toko-dan-counter ini, bagaimana agar bisa terintegrasi dengan baik dan pegawainya pun nggak perlu repot-repot bolak-balik couter-toko.
Aku lalu berpikir perlu ada suatu media yang dapat mengirim informasi dan data dengan segera. Mengingat ini usaha digital printing, maka data berupa file digital juga. Akan lebih mudah jika logika-nya kita pakai internet sebagai medianya. Tapi, internet dalam kompleks mall, konon bisa dibilang mahal. Kalau langganan jalur telepon, perlu ada langganan ke ISP, pakai telkomnetInstant juga koneksi mungkin dalam sehari sering dilakukan.
Nah… lalu mari pola pikir-nya dikembalikan ke konsep tujuan semula, yaitu menghubungkan komputer pada dua lokasi terpisah.. yah.. bisa dibilang dua komputer deh. Anggap internet sebagai media-pengantar-nya, entah itu mau pakai wireless, ADSL, dial-up, Leased Line, WiMax, atau apapun itu. Nah, di internet itu sendiri, data biner harus di konversikan ke suatu media fisik yang akan digunakan. Saya lalu mengira-kira, media apa yang mudah dijangkau didalam mall, dan didalam toko seberapaun jauh-nya jarak antara mall dan toko. Ternyata kita mendapat jawaban yang menarik, yaitu media PonSel! iya.. benar.. telepon seluler, itu adalah media yang cukup tepat untuk menghubungkan dua tempat yang berjauhan selama masih dalam coverage operatornya. Ambil logika-nya dari pegawai yang ditoko, dan di counter dalam mall tentunya akan mudah untuk saling ber-telpon dan ber-sms-an.
Nah.. dengan menggunakan ponsel sebagai media, maka kita harus berpola-pikir bahwa, sinyal atau data yang kita kirim, harus kita ubah kedalam bentuk suara. iya, suara. Dan tidak sembarang suara pula, suara itu harus audiosonik. Oleh karena menggunakan media suara, maka dapat kita cari operator ponsel yang memiliki kualitas suara paling jernih, dan tentunya tarif telepon sesama yang paling murah :). Kenapa harus sesama? ya.. untuk memudahkan pengelolaan saja, secara umum juga, fasilitas murah-murah dari operator dikhususkan untuk sesama pelanggannya saja.
Ada salah satu teknologi yang kita kenal untuk mengubah data biner menjadi sinyal suara, yaitu teknologi pada modem dial-up. Nah, dengan alat yang fungsinya mirip modem dial-up ini, suara yang tutat-tutit yang dihasilkannya dikirimkan menggunakan ponsel dan diterima diseberang. Nah, dengan cara ini kita telah berhasil mengirimkan data melalui ponsel.
untuk dilanjutkan… protokol yang dipakai, dan informasi teknis-nya
warning: Asbun-Material
Terangin lebih lanjut dong mas …
Caranya gimana agar data dikomputer bisa konek sama HPe terus datanya bisa diubah ke audio….
Kurang lengkap nih artikelnya
btw tq atas infonya
waduuh, kurang lengkap mas, jelasin lagi donk
btw thanks atas infonya