Judul-nya membingungkan? haha.. memang!
Maksud saya dalam tulisan ini yaitu untuk kasus usaha Digital Printing, Digital Studio, ataupun semacamnya. Pada umumnya, para pengunjung akan membawa sendiri media-nya, kemudian di tempat Digital Printing, Pegawai-nya akan me-browse gambar secara thumbnail, nanti baru pengunjung yang menunjuk file mana yang dicetak. Atau juga pada jasa rekayasa Digital, desain kadang-kadang turut menyertakan sang pengunjung, jika ada warna atau garis yang kurang cocok, pengunjung bisa segera meminta untuk dibenahi. Nah dari contoh-contoh kasus diatas, kadang solusinya macam-macam, ada yang dengan memutar-kan monitornya kearah pengunjung, kemudian pengunjung mencatat nama file di kertas yang diberikan oleh toko.
Ada juga yang dengan mengijinkan pengunjung ke sisi pegawai, agar yang ditunjuk oleh sang pengunjung benar-benar tepat dengan yang diinginkan (menghemat kalimat "itu! yang itu lho mas!").
Ada juga yang dengan menata komputer-nya menghadap pengunjung, sehingga pegawai akan sering membelakangi pengunjung dalam bekerja (kurang sopan kayaknya).
Nah! dengan memanfaat-kan teknologi touch-screen, sekarang hal itu (sebenarnya) dapat mudah diatasi. Atur posisi secara biasa, komputer menghadap pegawai, dan pegawai menghadap ke pengunjung. Kalau perlu Monitor si Pegawai di letakkan di bawah meja yang memiliki kaca, sehingga meja kerjanya terlihat bersih. Kemudian tambahkan monitor touch-screen yang kearah pengunjung.
Ide-nya yaitu, Sembari pegawai bekerja, pengunjung dapat turut melihat apa yang dikerjakan, dan dapat memberikan feedback desain, ataupun file-file yang ingin diproses.
Dengan menggunakan GNU/Linux, hal itu dapat dengan diwujudkan. Module untuk dual VGA sudah ada. Module untuk touch-screen juga sudah ada. Nah yang jadi tugas disini, mengoprek dari module touch-screen-nya. Di module awalnya, touch-screen di masukkan sebagai perangkat pointer, atau bisa juga keyboard. Nah, disini, Module dioprek untuk menampilkan pixel mana yang disentuh oleh sang pengunjung. Pada monitor pegawai, cukup tampilkan saja semacam warna hitam, atau warna lain yang menunjukkan luasan yang disentuh pengunjung.
Nah, dengan fasilitas ini, si pegawai akan sangat dimudahkan.
- Si pegawai tidak perlu lagi "ber-empet-empet-an" dengan pengunjung agar sang pengunjung puas dengan yang ditunjuknya
- Si pegawai dapat "berakting" lebih sopan, karena menghadap langsung dengan sang pengunjung.
- Kerja si pegawai tidak terlalu terganggu jika ada pengunjung yang usil menyentuh-nyentuh touch-screen-nya. Kalau perlu si pegawai dapat memperingatkan sang pengunjung agar tidak terlalu iseng 🙂
- Pemilihan File yang cenderung banyak (misal dari media HardDisk external) dan terpisah-pisah kesana kemari, keatas kebawah, dapat lebih mudah terakomodasi.
Tertarik dengan model seperti ini?
warning: Asbun-Material
Leave a Reply